EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,421.69/oz   |   Silver 32.29/oz   |   Wall Street 39,872.99   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,186.04   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 21 jam lalu, #Saham AS

Profil Penulis : A Muttaqiena

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.
Kecewa terhadap data inflasi AS, beberapa petinggi The Fed menghimbau agar bank sentral tetap berhati-hati dalam pengambilan kebijakan ke depan.
Stimulus China menghiasi berbagai tajuk berita ekonomi sedunia karena diharapkan dapat menanggulangi ancaman krisis properti. Namun, ada sejumlah keraguan yang membayanginya.
Neel Kashkari menegaskan suku bunga sebaiknya tetap tinggi sementara para pengambil kebijakan mencermati perkembangan inflasi ke depan.
Data inflasi CPI mengakibatkan penguatan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed pada September, sehingga dolar AS tumbang.
Reli AUD/USD berisiko ambyar jika berita mengenai paket penyelamatan properti China hari ini ternyata tidak benar.
Mayoritas analis memperkirakan data inflasi CPI hanya meningkat 0.3 persen pada April 2024, atau melambat dari 0.4 persen pada periode sebelumnya.
Pound Sterling menguat pada beragam pasangan mata uang, tetapi para pakar mengingatkan agar jangan terlalu mempedulikan rilis data tenaga kerja Inggris hari ini.
Klaim pengangguran AS meningkat, tetapi dolar AS tetap kuat berkat ekspektasi tingkat suku bunga The Fed yang masih tinggi.
Rangkuman Opini BoJ menunjukkan bahwa banyak anggota utama menyerukan kenaikan suku bunga Jepang karena inflasi dapat bertahan lama atau bahkan melampaui target.
Pound Inggris tertekan karena banyak pihak memperkirakan BoE akan memberikan sinyal pemangkasan suku bunga dalam pengumuman hasil rapat bank sentral besok.
Yen tetap menjadi salah satu mata uang favorit untuk carry trade sehubungan dengan selisih suku bunga Jepang dan Amerika Serikat yang sangat besar.
Bank Sentral Australia mengakui adanya tantangan yang lebih besar untuk menurunkan inflasi, tetapi tak ingin menaikkan suku bunga lagi.
Keragaman data ekonomi AS yang dirilis hari ini mengakibatkan dolar AS jatuh bangun dalam waktu singkat.
Jepang kemungkinan telah menggelontorkan lebih dari 50 miliar USD untuk mendongkrak kurs yen melalui beberapa gelombang intervensi.
Ketua The Fed Jerome Powell menampik rate hike, tetapi juga tak memberikan petunjuk yang jelas untuk rate cut. Akibatnya, dolar AS melempem.
Pertumbuhan ekonomi dan inflasi Zona Euro tercatat lebih tinggi, tetapi tak berdaya mengubah prospek suku bunga ECB ke depan.
Setelah diduga mendapat intervensi dari pemerintah Jepang, tren bullish USD/JPY tampaknya mengalami jeda sementara menanti katalis berikutnya.
USD/JPY sempat mencapai level tertinggi harian pada 160.23 dan kemudian ambles sampai 155.04 dalam tempo sekitar 4-5 jam.
Laporan PCE mengonfirmasi bahwa tekanan inflasi AS lebih kuat daripada perkiraan, sehingga suportif bagi dolar AS menjelang rapat FOMC minggu depan.
Hasil rapat kebijakan bank sentral Jepang memicu kekecewaan banyak pihak, sehingga aksi jual yen kembali marak.
Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang lebih lambat, tetapi tekanan inflasi masih lebih tinggi dari ekspektasi.
Para petinggi Jepang terus menggencarkan peringatan intervensi mata uang, tetapi sebagian pelaku pasar mengabaikannya karena tak ada dasar fundamental yang kuat.
Data inflasi Australia tadi pagi mendorong prospek pemangkasan suku bunga mundur dari September sampai November. Hal ini positif bagi AUD/USD.
Sejumlah agenda mendatang dapat menjadi katalis yang lebih kuat bagi dolar AS dan major pairs daripada rilis data PMI kemarin.
Berita domestik Inggris mengerek GBP/USD di tengah sepinya rilis data ekonomi yang berdampak lebih tinggi dari negeri Paman Sam.