Seputarforex - Nilai tukar Euro semakin melemah dalam perdagangan hari Selasa (30/April), menyusul rilis data inflasi kawasan yang mendukung pemangkasan suku bunga ECB pada bulan Juni. EUR/USD melempem pada 1.0690-an, sementara EUR/GBP terperosok ke bawah ambang 0.8550.
Eurostat melaporkan serangkaian laporan penting hari ini. Pertumbuhan ekonomi dan inflasi Zona Euro tercatat sedikit lebih tinggi dari perkiraan konsensus. Namun, keunggulan data tak mengubah prospek suku bunga ke depan.
Zona Euro membukukan kenaikan Produk Domestik Bruto (GDP) sebesar 0.3% (q/q) pada kuartal I/2024, menandakan pemulihan dari -0.1% (q/q) pada pelaporan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi tahunan pun terkerek dari 0.1% (y/y) menjadi 0.4% (y/y), atau dua kali lipat dari estimasi konsensus.
Kenaikan harga-harga konsumen untuk semua kelompok barang secara umum stabil di 2.4% (y/y) pada April 2024, sama seperti perkiraan konsensus. Sedangkan inflasi inti melambat dari 2.9% (y/y) menjadi 2.7% (y/y), hanya sedikit lebih tinggi dari estimasi konsensus yang sebesar 2.6% (y/y).
CNBC melaporkan bahwa para pakar menganggap data-data ini meningkatkan keyakinan mereka terhadap prospek pemangkasan suku bunga ECB pada Juni. Akan tetapi, ada ketidakpastian besar mengenai pemangkasan suku bunga berikutnya karena beberapa data terlihat melampaui perkiraan konsensus.
Gerardo Martinez, ekonom Eropa di BNP Paribas, mengatakan kepada CNBC, "Mengingat jalur dari sini kemungkinan besar akan bergelombang dan data pertumbuhan menunjukkan bahwa perekonomian Zona Euro sedang menghimpun momentum, kami pikir jalur (suku bunga) setelah bulan Juni tetap lebih tidak pasti dan kami terus mengharapkan laju pelonggaran (triwulanan) yang bertahap dan hati-hati dari ECB."
Pasar kini mulai memasuki mode wait-and-see menjelang rapat Federal Open Market Committe. Konsensus memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada rentang 5.25%-5.50% dalam rapat tersebut, sembari menyampaikan pesan yang bernada agak hawkish. Pesan seperti itu dapat mendukung spekulasi penundaan Rate Cut sampai November atau bahkan tahun depan. Namun, apabila The Fed justru menyampaikan pesan bernada dovish atau mendukung pemangkasan suku bunga lebih awal, Dolar AS berisiko jatuh.