EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 156.430   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,421.69/oz   |   Silver 32.29/oz   |   Wall Street 39,872.99   |   Nasdaq 16,794.87   |   IDX 7,186.04   |   Bitcoin 71,448.20   |   Ethereum 3,663.86   |   Litecoin 88.60   |   PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp5.7 miliar, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp300 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, Selasa (21/Mei), 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menyampaikan jadwal pembagian dividennya sebesar Rp1.4 triliun. Cum date dijadwalkan pada 28 Mei 2024, 21 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,331, sementara Nasdaq 100 turun 0.1% menjadi 18,748 pada pukul 19:20 ET (23:20 GMT). Dow Jones turun 0.1% menjadi 39,923, 21 jam lalu, #Saham AS

Pernyataan Petinggi BoE Bikin GBP/USD Menguji 1.2400

Penulis

Dua petinggi Bank of England (BoE) mendukung prospek penurunan suku bunga Inggris mulai Juni.

Seputarforex - Rilis data inflasi Inggris kemarin sempat menopang Pound Sterling. Namun, pernyataan sejumlah petinggi Bank of England (BoE) justru menjatuhkan GBP/USD hingga mencetak level terendah di bawah ambang 1.2400 pada perdagangan hari Jumat (19/April). EUR/GBP juga melonjak sampai level tertingginya dalam sekitar satu bulan terakhir.

GBPUSD Daily

Laporan inflasi konsumen Inggris kemarin menunjukkan kenaikan harga-harga masih melebihi perkiraan pasar maupun BoE. Konsekuensinya, pasar berpendapat BoE kemungkinan harus mempertahankan suku bunga yang tinggi dalam waktu lebih lama demi mengendalikan inflasi. Estimasi pasar mengenai awal penurunan suku bunga BoE pun mundur dari Juni sampai Agustus atau bahkan September. Tapi Dave Ramsden, salah satu anggota Komite Kebijakan Moneter BoE, memiliki pandangan yang lebih dovish.

Ramsden mengatakan bahwa tren inflasi Inggris kini cenderung menurun. Ia memperkirakan laju inflasi akan bertahan pada kisaran target 2% sampai tiga tahun ke depan, bukannya naik lagi pada akhir tahun ini seperti yang dikhawatirkan banyak pihak.

"Selama beberapa bulan terakhir, saya menjadi lebih yakin dengan bukti bahwa risiko terhadap persistensi tekanan inflasi dalam negeri mulai berkurang, dibantu oleh membaiknya dinamika inflasi," kata Ramsden dalam pidatonya untuk Peterson Institute of International Economics, "Bagi saya, keseimbangan risiko domestik terhadap prospek inflasi Inggris, dibandingkan dengan perkiraan bulan Februari, kini condong ke sisi bawah, dengan skenario di mana kemungkinan inflasi setidaknya tetap mendekati target 2% selama seluruh periode perkiraan."

Gubernur BoE Andrew Bailey mengungkapkan pandangan senada. Bailey berpendapat data inflasi yang melebihi konsensus pada minggu ini tidaklah terlalu mengkhawatirkan. Beberapa waktu lalu, ia bahkan pernah menyatakan BoE dapat mulai memangkas suku bunga sebelum inflasi benar-benar mencapai target 2%.

Pernyataan-pernyataan tersebut meningkatkan peluang bagi skenario penurunan suku bunga BoE mulai Juni, alias kemungkinan nyaris serempak dengan ECB dan lebih awal daripada The Fed. Pada gilirannya, hal ini menekan nilai tukar Pound Sterling.

300405
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.