Siapa yang tidak mengenal "spread"? Setiap trader yang bertransaksi di forex market akan langsung berhadapan dengan spread. Namun, hanya sedikit ulasan tentang penggunaan spread dan pengaruhnya terhadap trader secara menyeluruh. Di artikel ini, kita akan mengulas mengenai apa itu spread dan peranannya dalam trading forex. Jika kita melihat forex quote atau harga, biasanya selalu diikuti dengan nilai bid dan ask.
Spread adalah selisih antara harga jual (bid) dan nilai beli (ask) atau quotes sell dan quotes buy. Spread ini adalah penghasilan yang didapatkan oleh broker dimana pada saat kita sell, spread akan dikenakan antara 2 point sampai puluhan point tergantung dari pair yang digunakan.
Besar dari spread berbeda-beda dalam tiap pair. Untuk pair yang sama pun spread yang diberikan bisa berbeda-beda antara satu broker forex dengan broker lainnya. Broker forex ada yang menggunakan fixed spread, yaitu spread yang tidak berubah-ubah dalam kondisi market apapun. Namun ada pula yang menggunakan sistem floating spread, di mana spreadnya berubah-ubah tergantung dari kondisi market.
Baca Juga:Check Your Trading Spread Efficiently
Bagaimana Cara Menghitung Spread?
Spread dihitung dengan menggunakan satuan pips yang merupakan unit terkecil dalam pergerakan harga pasangan mata uang. Umumnya satu pip setara dengan 0.0001. Biasanya, saat trading forex, atau aset lain melalui akun perdagangan CFD atau spread betting, trader membayar seluruh sebaran di muka. Semakin kecil spread, semakin kecil biaya trading yang dikenakan. Tapi perlu diingat, spread kecil disertai dengan biaya komisi. Cara menghitung spread adalah sebagai berikut:
Misalnya harga bid dari GBP/USD adalah 1.26739 sementara harga ask nya 1.26749.
1.26739 - 1.26749= 0.0001.
Itu berarti spread dalam pair ini adalah 1.0 pip.
Apa yang Menentukan Spread Trading Forex?
Masing-masing pair forex biasanya memiliki besaran spread yang berbeda-beda. Ada pair yang secara garis besar memiliki spread yang lebih rendah dari pair lainnya. Lalu, apa sebenarnya yang membuat perbedaan spread ini?
- Perbedaan Kurs Mata Uang: Perbedaan kurs antara mata uang dalam satu pair merupakan salah satu hal yang mempengaruhi besaran spread. Kenaikan nilai mata uang akan berdampak pada spread dan sebaliknya.
- Volatilitas: Pasangan mata uang yang lebih volatile cenderung memiliki spread yang lebih lebar.
- Berita dan Peristiwa Ekonomi: Pengumuman berita ekonomi atau peristiwa geopolitik dapat menyebabkan lonjakan volatilitas dan mengakibatkan perubahan spread.
- Jam Perdagangan: Selama jam perdagangan utama, seperti sesi London, New York, dan Tokyo aktif bersamaan, sebaran cenderung lebih ketat. Di luar waktu tersebut, likuiditas cenderung lebih rendah dan spread bisa membesar.
- Kebijakan Broker: Beberapa broker forex memiliki model bisnis yang berbeda dalam menentukan spread pada masing-masing pair.
Baca Juga:Trading with ECN Raw Spreads
Tipe-tipe Spread
Ada beberapa tipe spread yang umumnya digunakan dalam perdagangan forex. Secara umum, jenis spread bisa dibagi menjadi Floating spread dan Fixed spread. Apakah perbedaan dari keduanya?
Floating Spread
Floating spread dikenal juga sebagai spread variabel, tipe ini mengacu pada spread yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Ketika volatilitas meningkat, spread bisa melebar, dan ketika volatilitas menurun, spread bisa menyempit.
- Keuntungan: Floating spread bisa menyesuaikan diri dengan kondisi pasar yang berubah. Ketika volatilitas meningkat, spread mengambang bisa melebar, memberi fleksibilitas kepada trader untuk menghadapi fluktuasi pasar yang berbeda. Dalam situasi di mana spread melebar, ada potensi bagi trader untuk mendapatkan keuntungan lebih besar jika mereka dapat memanfaatkan pergerakan harga yang signifikan.
- Kekurangan: Ketika terjadi perubahan spread, bagi trader yang telah melakukan open position pada saat awal, tentu saja ini bukan masalah karena memang pengaruhnya tidak terlalu besar, kecuali jika sedang dalam posisi loss, maka pembengkakan spread ini sangatlah menyakitkan. Akan tetapi bagi seorang trader yang melakukan order buka posisi bertepatan dengan kondisi spread membesar, maka dampak spread akan sangat terasa sekali. Karena dengan banyaknya trader forex yang melakukan open position pada saat yang sama, terkadang terjadi delay dalam open position, dan tentunya ini sangat merugikan bagi seorang trader jika kemudian eksekusi harga terjadi di level berbeda dengan yang diharapkan. Ada kemungkinan Spread yang harus ditanggung jadi membengkak serta target profit yang diinginkan malah tak didapat karena adanya delay tersebut. Untuk itu, perhatikan spread pada pair yang Anda gunakan sebelum mentransaksikan mata uang.
Fixed Spread
Fixed Spread berarti selisih antara harga Bid dan Ask telah dipatok oleh masing-masing broker, serta tidak akan mengalami perubahan yang terlalu signifikan. Kecuali, apabila pada perkembangan selanjutnya, broker forex merasa perlu untuk menaikkan spread tersebut.
Walaupun spread ini bisa dikatakan tetap atau pasti, tetapi dalam aturan masing-masing broker yang menawarkan fixed spread biasanya ditambahkan kalimat berupa disclaimer bahwa "akan terjadi kenaikan spread ketika terjadi isu fundamental yang sangat kuat mempengaruhi pasar", di mana laju pergerakan untuk pasangan mata uang sangat cepat.
- Keuntungan: Fixed Spread mempunyai plus minus tersendiri. Kelebihannya, biaya Fixed Spread yang stabil membuat money management trading dapat lebih konsisten. Bagi trader forex berpengalaman, Floating Spread justru terasa lebih menarik. Volatilitas yang menanjak menjadi momen yang ditunggu-tunggu, karena tidak setiap saat dapat meraih keuntungan dalam tempo yang sangat singkat.
- Kekurangan: Fixed Spread bisa lebih besar daripada Floating Spread saat pasar sedang kalem.
Baca Juga:Is It Possible to Trade with 1-Pip Fixed Spread?
Manakah Jenis Spread yang Lebih Baik?
Tidak ada jawaban yang pasti tentang apakah fixed spread atau floating spread lebih baik, karena pilihan tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing trader. Kedua tipe spread memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut beberapa poin yang perlu dipertimbangkan ketika memilih antara keduanya:
Misalnya, trader yang masih baru dalam perdagangan forex mungkin merasa lebih nyaman dengan fixed spread karena biaya transaksi lebih mudah diprediksi. Selain itu, trader yang melakukan scalping, fixed spread bisa lebih menguntungkan karena biaya transaksi lebih terprediksi.
Sebaliknya, Floating spread dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi pasar, memberikan keuntungan saat volatilitas meningkat. Trader memiliki kontrol yang lebih besar atas biaya transaksi karena bisa melihat perubahan spread secara real-time.